Book Appointment Now

Menaklukkan Pecahan: Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap Bab 2 Matematika Kelas 5 SD
Halo para pembelajar cilik dan orang tua hebat! Selamat datang kembali di rubrik belajar matematika yang menyenangkan. Kali ini, kita akan menyelami lebih dalam materi yang seringkali menjadi "teman" sekaligus "tantangan" bagi siswa kelas 5 SD, yaitu tentang Pecahan. Bab 2 kurikulum matematika kelas 5 SD umumnya berfokus pada berbagai operasi dan pemahaman mendalam mengenai pecahan.
Pecahan bukan hanya sekedar angka yang terdiri dari pembilang dan penyebut. Ia adalah representasi dari bagian-bagian dari suatu keseluruhan, alat penting untuk memahami konsep pembagian, perbandingan, dan bahkan sebagai dasar untuk materi matematika yang lebih kompleks di jenjang selanjutnya. Memahami pecahan dengan baik sejak dini akan membuka pintu pemahaman yang lebih luas dalam dunia matematika.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis soal yang umum muncul di Bab 2 Matematika Kelas 5 SD, lengkap dengan penjelasan langkah demi langkah yang mudah dipahami. Tujuannya adalah agar setiap siswa dapat merasa lebih percaya diri dan mahir dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pecahan.
Mari kita mulai petualangan kita!
Bagian 1: Memahami Konsep Dasar Pecahan

Sebelum melangkah ke operasi yang lebih kompleks, mari kita segarkan kembali ingatan kita tentang apa itu pecahan. Pecahan terdiri dari dua bagian utama:
- Pembilang: Angka yang berada di atas garis pecahan. Ia menunjukkan berapa banyak bagian yang kita ambil dari keseluruhan.
- Penyebut: Angka yang berada di bawah garis pecahan. Ia menunjukkan berapa banyak jumlah total bagian yang sama dari keseluruhan.
Contoh: $frac12$ (satu per dua) berarti dari 2 bagian keseluruhan, kita mengambil 1 bagian.
Contoh Soal 1: Mengidentifikasi Pecahan dari Gambar
Soal: Perhatikan gambar di bawah ini. Tuliskan pecahan yang mewakili bagian yang diarsir.
(Bayangkan sebuah lingkaran yang dibagi menjadi 4 bagian sama besar, dan 3 bagian di antaranya diarsir).
Pembahasan:
- Identifikasi Keseluruhan: Pertama, kita hitung berapa banyak bagian sama besar yang membentuk keseluruhan gambar. Dalam gambar ini, lingkaran dibagi menjadi 4 bagian. Jadi, penyebutnya adalah 4.
- Identifikasi Bagian yang Diambil: Selanjutnya, kita hitung berapa banyak bagian yang diarsir atau yang kita ambil. Dalam gambar ini, ada 3 bagian yang diarsir. Jadi, pembilangnya adalah 3.
- Tulis Pecahannya: Dengan menggabungkan pembilang dan penyebut, pecahan yang mewakili bagian yang diarsir adalah $frac34$.
Contoh Soal 2: Menggambar Pecahan
Soal: Gambarlah sebuah persegi panjang yang dibagi menjadi 6 bagian sama besar, dan arsir $frac26$ bagiannya.
Pembahasan:
- Buat Keseluruhan: Gambarlah sebuah persegi panjang.
- Bagi Menjadi Bagian Sama Besar: Bagi persegi panjang tersebut menjadi 6 bagian yang ukurannya sama persis. Anda bisa membaginya secara horizontal atau vertikal, atau kombinasi keduanya.
- Arsir Bagian yang Ditentukan: Perhatikan pembilang pada pecahan $frac26$, yaitu 2. Ini berarti kita perlu mengarsir 2 dari 6 bagian yang sudah kita buat.
Bagian 2: Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang memiliki nilai yang sama, meskipun pembilang dan penyebutnya berbeda. Kita bisa mendapatkan pecahan senilai dengan mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama (selain nol).
Contoh Soal 3: Mencari Pecahan Senilai dengan Perkalian
Soal: Tentukan dua pecahan senilai dari $frac13$.
Pembahasan:
Kita bisa mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama.
-
Mengalikan dengan 2:
Pembilang: $1 times 2 = 2$
Penyebut: $3 times 2 = 6$
Pecahan senilai pertama adalah $frac26$. -
Mengalikan dengan 3:
Pembilang: $1 times 3 = 3$
Penyebut: $3 times 3 = 9$
Pecahan senilai kedua adalah $frac39$.
Jadi, dua pecahan senilai dari $frac13$ adalah $frac26$ dan $frac39$.
Contoh Soal 4: Menyederhanakan Pecahan (Mencari Pecahan Senilai dengan Pembagian)
Soal: Sederhanakan pecahan $frac1218$ menjadi bentuk paling sederhana.
Pembahasan:
Menyederhanakan pecahan berarti mencari pecahan senilai yang pembilang dan penyebutnya adalah angka terkecil yang mungkin. Ini dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama, dimulai dari faktor persekutuan terkecil.
-
Cari Faktor Persekutuan Terbesar (FPB): Kita cari angka terbesar yang dapat membagi habis 12 dan 18.
- Faktor dari 12: 1, 2, 3, 4, 6, 12
- Faktor dari 18: 1, 2, 3, 6, 9, 18
- FPB dari 12 dan 18 adalah 6.
-
Bagi Pembilang dan Penyebut dengan FPB:
Pembilang: $12 div 6 = 2$
Penyebut: $18 div 6 = 3$
Jadi, bentuk paling sederhana dari $frac1218$ adalah $frac23$.
Bagian 3: Mengubah Bentuk Pecahan
Dalam materi ini, siswa juga akan belajar mengubah bentuk pecahan dari satu jenis ke jenis lainnya.
Contoh Soal 5: Mengubah Pecahan Biasa menjadi Pecahan Campuran
Soal: Ubahlah pecahan $frac73$ menjadi pecahan campuran.
Pembahasan:
Pecahan biasa yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya (disebut pecahan tidak sejati) dapat diubah menjadi pecahan campuran. Caranya adalah dengan membagi pembilang dengan penyebut.
-
Bagi Pembilang dengan Penyebut:
$7 div 3$
Hasil bagi adalah 2 (karena $3 times 2 = 6$).
Sisa pembagian adalah $7 – 6 = 1$. -
Tulis Pecahan Campurannya:
- Bagian bulat dari pecahan campuran adalah hasil bagi, yaitu 2.
- Pembilang dari bagian pecahannya adalah sisa pembagian, yaitu 1.
- Penyebut dari bagian pecahannya sama dengan penyebut pecahan semula, yaitu 3.
Jadi, $frac73$ sama dengan $2frac13$.
Contoh Soal 6: Mengubah Pecahan Campuran menjadi Pecahan Biasa
Soal: Ubahlah pecahan campuran $3frac25$ menjadi pecahan biasa.
Pembahasan:
-
Kalikan Bagian Bulat dengan Penyebut:
$3 times 5 = 15$ -
Tambahkan Hasilnya dengan Pembilang:
$15 + 2 = 17$ -
Tulis Pembilang Baru dan Penyebut Lama:
Pembilang baru adalah 17.
Penyebutnya tetap sama, yaitu 5.
Jadi, $3frac25$ sama dengan $frac175$.
Contoh Soal 7: Mengubah Pecahan Biasa menjadi Desimal
Soal: Ubahlah pecahan $frac34$ menjadi bentuk desimal.
Pembahasan:
Ada dua cara umum untuk mengubah pecahan biasa menjadi desimal:
-
Cara 1: Menggunakan Pembagian Bersusun:
Bagi pembilang dengan penyebut.
$3 div 4$
Karena 3 lebih kecil dari 4, tambahkan angka 0 di belakang 3 menjadi 30, dan beri tanda koma pada hasil.
$30 div 4 = 7$ sisa 2.
Tambahkan 0 lagi di belakang sisa 2 menjadi 20.
$20 div 4 = 5$.
Jadi, $frac34 = 0.75$. -
Cara 2: Mengubah Penyebut Menjadi 10, 100, 1000, dst.:
Kita bisa membuat penyebut menjadi 100 dengan mengalikan 4 dengan 25. Agar senilai, pembilangnya juga harus dikalikan 25.
$frac34 = frac3 times 254 times 25 = frac75100$
Pecahan $frac75100$ dibaca "tujuh puluh lima perseratus", yang dalam bentuk desimal adalah 0.75.
Contoh Soal 8: Mengubah Desimal menjadi Pecahan Biasa
Soal: Ubahlah desimal 0.4 menjadi pecahan biasa paling sederhana.
Pembahasan:
- Baca Angka Desimal: Angka 0.4 dibaca "nol koma empat" atau "empat persepuluh".
- Tulis sebagai Pecahan Biasa: Berdasarkan cara membacanya, kita bisa langsung menulisnya sebagai $frac410$.
- Sederhanakan Pecahan: Cari FPB dari 4 dan 10, yaitu 2.
$frac4 div 210 div 2 = frac25$.
Jadi, 0.4 sama dengan $frac25$.
Bagian 4: Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Ini adalah bagian penting dari bab ini, di mana siswa belajar menggabungkan atau mengurangi nilai-nilai pecahan.
Contoh Soal 9: Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Sama
Soal: Hitunglah $frac25 + frac15$.
Pembahasan:
Jika penyebut kedua pecahan sama, kita cukup menjumlahkan pembilangnya dan membiarkan penyebutnya tetap sama.
Pembilang: $2 + 1 = 3$
Penyebut: 5
Jadi, $frac25 + frac15 = frac35$.
Contoh Soal 10: Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Sama
Soal: Hitunglah $frac47 – frac27$.
Pembahasan:
Sama seperti penjumlahan, jika penyebutnya sama, kita kurangi pembilangnya.
Pembilang: $4 – 2 = 2$
Penyebut: 7
Jadi, $frac47 – frac27 = frac27$.
Contoh Soal 11: Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Berbeda
Soal: Hitunglah $frac12 + frac14$.
Pembahasan:
Untuk menjumlahkan pecahan dengan penyebut berbeda, kita harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Caranya adalah mencari Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari kedua penyebut.
-
Cari KPK dari 2 dan 4:
- Kelipatan 2: 2, 4, 6, 8, …
- Kelipatan 4: 4, 8, 12, …
- KPK dari 2 dan 4 adalah 4.
-
Ubah Pecahan agar Memiliki Penyebut yang Sama:
- Pecahan $frac12$: Agar penyebutnya menjadi 4, kita kalikan 2 dengan 2. Maka pembilangnya juga dikali 2.
$frac1 times 22 times 2 = frac24$. - Pecahan $frac14$: Penyebutnya sudah 4, jadi tidak perlu diubah.
- Pecahan $frac12$: Agar penyebutnya menjadi 4, kita kalikan 2 dengan 2. Maka pembilangnya juga dikali 2.
-
Jumlahkan Pecahan yang Sudah Sama Penyebutnya:
$frac24 + frac14 = frac2+14 = frac34$.
Jadi, $frac12 + frac14 = frac34$.
Contoh Soal 12: Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Berbeda
Soal: Hitunglah $frac23 – frac16$.
Pembahasan:
-
Cari KPK dari 3 dan 6:
- Kelipatan 3: 3, 6, 9, 12, …
- Kelipatan 6: 6, 12, 18, …
- KPK dari 3 dan 6 adalah 6.
-
Ubah Pecahan agar Memiliki Penyebut yang Sama:
- Pecahan $frac23$: Agar penyebutnya menjadi 6, kita kalikan 3 dengan 2. Maka pembilangnya juga dikali 2.
$frac2 times 23 times 2 = frac46$. - Pecahan $frac16$: Penyebutnya sudah 6, jadi tidak perlu diubah.
- Pecahan $frac23$: Agar penyebutnya menjadi 6, kita kalikan 3 dengan 2. Maka pembilangnya juga dikali 2.
-
Kurangkan Pecahan yang Sudah Sama Penyebutnya:
$frac46 – frac16 = frac4-16 = frac36$. -
Sederhanakan Hasilnya (jika perlu):
Pecahan $frac36$ bisa disederhanakan. FPB dari 3 dan 6 adalah 3.
$frac3 div 36 div 3 = frac12$.
Jadi, $frac23 – frac16 = frac12$.
Contoh Soal 13: Penjumlahan Pecahan Campuran
Soal: Hitunglah $1frac13 + 2frac16$.
Pembahasan:
Ada dua cara untuk menjumlahkan pecahan campuran:
-
Cara 1: Pisahkan Bagian Bulat dan Pecahan:
- Jumlahkan bagian bulatnya: $1 + 2 = 3$.
- Jumlahkan bagian pecahannya: $frac13 + frac16$.
- Samakan penyebutnya (KPK dari 3 dan 6 adalah 6).
- $frac13 = frac1 times 23 times 2 = frac26$.
- Jadi, $frac26 + frac16 = frac36$.
- Gabungkan hasil penjumlahan bagian bulat dan pecahan: $3 + frac36 = 3frac36$.
- Sederhanakan bagian pecahannya: $frac36$ disederhanakan menjadi $frac12$.
Jadi, hasilnya adalah $3frac12$.
-
Cara 2: Ubah Menjadi Pecahan Biasa:
- Ubah $1frac13$ menjadi pecahan biasa: $frac(1 times 3) + 13 = frac43$.
- Ubah $2frac16$ menjadi pecahan biasa: $frac(2 times 6) + 16 = frac136$.
- Jumlahkan kedua pecahan biasa: $frac43 + frac136$.
- Samakan penyebutnya (KPK dari 3 dan 6 adalah 6).
- $frac43 = frac4 times 23 times 2 = frac86$.
- Jadi, $frac86 + frac136 = frac8+136 = frac216$.
- Ubah kembali pecahan biasa $frac216$ menjadi pecahan campuran:
$21 div 6 = 3$ sisa $3$.
Jadi, $frac216 = 3frac36$. - Sederhanakan bagian pecahannya: $3frac36$ menjadi $3frac12$.
Kedua cara menghasilkan jawaban yang sama, yaitu $3frac12$.
Bagian 5: Operasi Perkalian dan Pembagian Pecahan
Meskipun mungkin lebih mendalam di kelas selanjutnya, beberapa pengenalan perkalian dan pembagian pecahan bisa saja muncul di akhir bab ini atau sebagai pengantar.
Contoh Soal 14: Perkalian Pecahan Biasa
Soal: Hitunglah $frac12 times frac34$.
Pembahasan:
Perkalian pecahan sangatlah mudah! Kita hanya perlu mengalikan pembilang dengan pembilang, dan penyebut dengan penyebut.
Pembilang: $1 times 3 = 3$
Penyebut: $2 times 4 = 8$
Jadi, $frac12 times frac34 = frac38$.
Contoh Soal 15: Pembagian Pecahan Biasa
Soal: Hitunglah $frac13 div frac25$.
Pembahasan:
Pembagian pecahan dilakukan dengan mengubah operasi pembagian menjadi perkalian, dan pecahan pembaginya dibalik (penyebut menjadi pembilang, dan pembilang menjadi penyebut).
-
Ubah Pembagian menjadi Perkalian:
$frac13 div frac25 = frac13 times ldots$ -
Balik Pecahan Pembagi:
Pecahan $frac25$ dibalik menjadi $frac52$. -
Lakukan Perkalian:
$frac13 times frac52 = frac1 times 53 times 2 = frac56$.
Jadi, $frac13 div frac25 = frac56$.
Penutup
Materi pecahan memang membutuhkan latihan yang konsisten. Dengan memahami konsep dasar, berlatih mengubah bentuk pecahan, dan menguasai operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian, para siswa akan semakin mahir.
Ingatlah, setiap soal yang sulit adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik. Jangan takut untuk mencoba, bertanya, dan berlatih. Semoga contoh soal dan pembahasan kali ini membantu kalian menaklukkan bab tentang pecahan dengan percaya diri.
Teruslah semangat belajar, karena matematika itu menyenangkan! Sampai jumpa di artikel belajar matematika selanjutnya!
